Bagian 1 bisa dibaca di sini.
Training kali ini sengaja dibuat santai dan interaktif. Peserta boleh bertanya langsung pada nara sumber. Beberapa jawaban saya rangkum dengan sedikit edit atau tambahan agar lebih nyaman dibaca.
Ami : Kalau luck, bukannya udah bawaan?
Faktor X atau LUCK tidak bisa diartikan seperti itu. Kita nggak bisa minta, tapi Tuhan selalu memberi tandanya entah langsung atau melalui perantara orang lain. Kalau dalam Islam, jelas disebutkan bagaimana supaya kita bisa menjadi orang yang beruntung atau mendapat keberuntungan. Salah satunya di surat Al Imran ayat 104.
Rin : Kalau misalnya nih kak, kan harus cerita ke yang sudah merasakan juga. Tapi setelah cerita, mereka cuma bilang, “jangan menyerah ya” What should I do, Kak? Apakah jawabannya selalu seperti itu, nggak ada solusi?
Kenapa banyakan orang jawabnya gitu? Jangan menyerah. Kamu yang sabar yah.. bla..bla..bla..
Kamu mikirnya mereka ngasih jawaban nggak ada solusi, tapi pada dasarnya mereka jawab begitu karena mereka menganggap kamu belum terlalu berusaha..
Jujur aja, kamu nanya itu karena pengen dapet gampangnya kan?
Contoh nih yah. Ada anak magang ditempat saya, tiba-tiba nanya cara edit bla..bla.. bla… teknik motret, dll.
Rata-rata saya juga jawabnya gitu. Coba belajar lagi, harus semangat.
Karena pada tahap itu, level mereka masih level butuh inspirasi, belum sampai ke tahap teknis.
Rin : Oh, oke deh. Mungkin salahnya sudah berasa ngerjain maksimal padahal belum, ya?
Kasarnya saya bisa bilang ke mereka. Memang kamu kira bisa jadi master hanya belajar 3 bulan? Untuk jadi master minimal 10.000 jam terbang, guys. C’mon, wake up!
Lifes is learning…
Saya nggak pernah ketemu orang hebat yang berhenti belajar. Justru mereka selalu penasaran, sekalipun sebenarnya mereka bisa menggaji mentor untuk mengetahui sesuatu. Mereka lebih suka belajar sendiri. Kenapa coba?
Karena mereka sudah tahu, kalau lebih enak pergi ke suatu tempat langsung daripada hanya dapat ceritanya saja.
sung tepuk dada. Kalau sama tepuk tangan. Saya salut pada orang saya yang nggak berhenti walaupun sulit.
Cinta Dalam Bisnis
Tahu kan cinta? Cerita INdah Tiada Akhir. Itu betul. Sesulit apapun, seputus asa apapun, kita nggak pernah mau berhenti. Semua yang kita lakukan atas nama cinta akan selalu dibungkus dengan pengertian.
Rin : Oh, jadi cinta itu ketika kita nggak pernah berhenti. Ternyata bukan hanya perasaan kita kepada orang lain saja, tetapi kerja juga harus gitu.
Vina : Dan ikhlas untuk melakukan apapun karna cinta cieeee.
Diskusi yang seru dan makin ramai menjelang tengah malam. Sayangnya harus di cut, soalnya udah nyaris 2,5 jam dari plan awal yang hanya 1 jam. Kesimpulan yang bisa saya ambil … bisnis atau pekerjaan apapun, tetap tambahkan rasa di dalamnya. Sehingga segala yang dibilang susah, bisa jadi terasa mudah.
[…] ke bagian 2 […]